Keragaman Karya, Seni Kerajinan, Karakteristik Bahan, Serat Alam, Serat dari Tumbuhan, Serat dari Hewan

Keragaman Karya Seni Kerajinan 


Setelah membaca artikel ini sampai tuntas di harapkan Anda mampu untuk menjelaskan keragaman karya dari bahan serat sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bangsa. Bisa memahami, sejarah, jenis, sifat, dan karakteristik dari bahan serat berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan. Memahami teknik pengolahan, proses produksi pembuatan serta kemasan bahan serat berdasarkan karakter yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah setempat.
Merancang, membuat, menguji dan mengkomunikasikan produk kerajinan bahan serat daerah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat menurut orisinalitas ide dan cita rasa estetis diri sendiri, dengan disiplin dan tanggung jawab.

Mengenal Karakteristik Bahan Serat Alam


Indonesia dinyatakan sebagai negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil, yaitu negara yang memiliki keanekaragaman spesies makhluk hidup, hayati, dan ekosistem yang ada di daratan dan lautan.

Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Letak geografis tanah air Indonesia telah memberikan keuntungan yang begitu besar kepada kita. Tuhan Yang Maha Esa telah menganugerahkan kekayaan alam dengan beragam bentuk dan keunikannya. Oleh sebab itu, kita harus memuji Tuhan Yang Maha Besar atas ciptaan-Nya tersebut.

Sebagai makhluk ciptaan-Nya, kita patut mensyukuri apa yang diberikan Tuhan Yang Mahakuasa kepada kita. Manusia yang bersyukur adalah manusia yang selalu menerima pemberian Tuhan dengan rasa sukacita dan penghargaan yang mendalam melalui berbagai tindakan.
Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kerajinan Indonesia telah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang sangat beragam, kreatif, inovatif, dan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, Indonesia dikenal sebagai negara eksportir kerajinan yang dibuat dengan proses yang lebih mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya mesin.

Selain kekayaan alam, manusia juga dianugerahi kelebihan oleh Tuhan Yang Maha Esa berupa akal sehingga manusia mampu mengapresiasi, mencipta, dan berkreasi dengan berbabagai media ekspreasi. Kemampuan ini pun harus di syukuri dan selalu dipresiasi. 

Salah satunya dengan cara mengeksplorasi keunikan dan keindahan karya kerajinan Indonesia. Sebagai makhluk sosial, tentunya kita wajib menghargai seluruh karya cintaan manusia.

Budaya merupakan hasil dari olah rasa dan karsa manusia. Kekayaan budaya Indonesia menjadi modal munculnya keberagaman produk kerajinan Indonesia. Produk kerajinan tersebut diantaranya berasal dari bahan alam yang banyak tersebar di bumi Indonesia. Oleh karena itu produk kerajinan yang dihasilkan dari setiap daerah memiliki kekhasan. Sejak dahulu masyarakat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Kini kerajinan berkembang fungsinya, dapat sebagai hiasan, baik interior maupun eksterior.

Pengertian Serat Alam


Bahan serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang berbentuk jaringan memanjang yang utuh. Menurut kamus bahasa Indonesia serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunannya terorientasi, terutama ke arah panjang. Serat kapas misalnya memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 sampai dengan 1000.

Istilah serat sering dikaitkan dengan sayur-sayuran, bua-buahan, dan tekstil. Sayuran dan buah-buahan merupakan makanan berserat tinggi yang sangat baik bagi sistim pencernaan makanan. Serat juga digunakan sebagai bahan baku tekstil. 

Serat sebagai bahan baku tekstil adalah serat-serat yang digunakan untuk aplikasi tekstil. Serat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain. Sebagai bahan baku dalam pembuatan benang dan kain, serta memegang peranan penting. 

Sifat serat akan mempengaruhi sifat benang atau kain yang dihasilkan, baik dari pengolahan secara mekanik maupun pengolahan secara kimia. Bahan baku tekstil ini merupakan bahan pembuat pakaian dan kebutuhan lain. 

Yang menjadi inti dalam pembahasan dalam artikel ini adalah tentang bahan serat sebagai bahan baku kerajinan tekstil.

Bahan serat alam yang dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Beberapa bukti sejarah mencatat bahwa bahan serat  alam sudah dipergunakan sejak tahun 2.640 SM. Negara yang pertama kali mengolah bahan serat alam adalah Cina. Cina sejak dahulu sudah menghasilkan serta sutera. Cina sangat tertarik dengan serat sutera yang dihasilkan dari ulat, bahan ini di olah menjadi benang untuk kebutuhan produk tekstil. Selain serat sutera, bahan serat alam lainnya berupa kapas. Pada tahun 1.540 SM telah berdiri industri Kapas di India.

Dalam perkembangannya, bahan serat alam digunakan di berbagai negara lainnya, seperti serat flax yang pertama digunakan di Swiss pada tahun 10.000 SM dan serat Wol mulai digunakan orang di Mesopotamia pada tahun 1.000 SM. Selama ribuan tahun, serat flax, wol, sutera, dan kapas telah melayani kebutuhan manusia paling banyak sepanjang masa. Pada awal abad ke-20 mulai diperkenalkan serta buatan. Hingga saat ini telah bermacam-macam jenis serat buatan diproduksi.

Produksi bahan serat alam dari tahun ke tahun boleh dikatakan stabil. Namun persentase terhadap seluruh produksi serat tekstil makin lama makin menurun mengingat kenaikan produksi bahan serat buatan yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan ketersediaan bahan serat alam sangat terbatas. Untuk memproduksi bahan serat alam juga dibutuhkan iklim yang mendukung.

Kondisi musim kemarau ataupun musim penghujan dapat mempengaruhi produksi bahan serat alam. Sifat bahan serat alam ada yang tahan akan iklim kemarau maupun kondisi musim penghujan. Meskipun bahan serat alam pada umumnya memiliki karakteristik yang sehat tetapi dari sisi jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya tentu mengalami hambatan. Jika bahan serat alam ini diproduksi terus menerus akan mempengaruhi hingga pasar. Semakin langka ketersediaan bahan serat alam makan semakin mahal juga ongkos produksinya. Hal ini akan meningkatkan harga jual produk di pasar.

Jenis dan Karakteristik Bahan Serat


Bahan serat alam berasal dari alam. Limbah serat alam mudah diurai dalam tanah. Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organik yang tidak olah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Dalam artikel ini kita akan mempelajari dan fokus pada bahan dari tumbuhan dan hewan saja.

Serat dari Tumbuhan


Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini disebabkan serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tekstil memiliki persyaratan. 

Diantara persyaratan tersebut adalah kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak suusut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk.

Adapun serta yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu :

1. Serat dari Biji


Tumbuhan memiliki biji yang beraneka ragam. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat. Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk. Meskipun begitu, saat ini kapas dan kapuk sudah jarang dipergunakan untuk bahan baku produk tekstil. Hal ini disebabkan peminat kapas dan kapuk sudak mulai berkurang. Kapas lebih banyak dipergunakan orang sebagai bahan kosmetik dibanding untuk produk tekstil ataupun kerajinan lainnya.

2. Serat dari Batang


Setiap tumbuhan memiliki batang. Struktur batang yang dihasilkan tumbuhan tentunya tidak sama satu sama lainnya. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.

3. Serta dari Daun


Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun, banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk tekstil. Contohnya serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.

4. Serat Berasal dari Buah


Tumbuhan yang memiliki buah sangat banyak dan beragam. Namun yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buah. Sabut tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan serat.

Sabut buah kelapa memiliki banyak manfaat. Semua jenis sebut, mulai dari sabut yang memiliki serat panjang, serat pendek, hingga debu sabut dapat dimanfaatkan semuanya. Namun yang dipergunakan sebagai serat hanyalah yang memiliki potongan-potongan panjang. Selanjutnya serat ini diolah kembali menjadi bahan baku.

Serat dari Hewan


Serat yang berasal dari hewan banyak disukai oleh negara-negara Eropa. Serat tersebut memiliki tekstur yang lembut dan halus. Sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat memanfaatkan serat ini. Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan filamen. 

Penggolongan Serat dari Hewan


1. Serat dari Stapel


Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba.

2. Serat dari Filamen


Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang. 

Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memiliki beberapa karakteristik seperti, terasa dingin, dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur dan mudah terbakar.

Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu , hitam, bulat, serta mudah dihancurkan. Serat Wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur da bakteri.

Berdasarkan karakteristik tersebut, maka kita dapat melakukan perawatan pada bahan serat alam lebih maksimal. Hal ini dilakukan agar kualitas bahan serat tetap terjag dan tahan lama. 

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Level Gerak Pada Tari, Level Tinggi, Level Sedang, Level Rendah, Pola Lantai Tari, Berpasangan, Kelompok

Teknik Membentuk, Teknik Cetak, Teknik Menganyam, Teknik Menenun, Teknik Membordir, Teknik Mengukir, Pengelolaan Sumber Daya Usaha,

Proses Pencetakan dengan Teknik Cetak Tekan, Proses Pembentukan dengan Teknik Cetak Tuang