Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Film Berformat Konvensional Seluloid

Arsip Film Jadi Referensi Beberapa film berformat konvensional seluloid masih belum terarsipkan dengan baik sehingga sulit untuk dicari. Restorasi dan konversi arsip film ke bentuk digital juga perlu dilakukan dengan memperhatikan kualitas agar suatu saat dapat dijadikan referensi bagi reproduksi film. Sutradara muda Anggy Umbara mengaku kesulitan mengakses film-film yang disutradarai ayahnya, Danu Umbara, karena sebagian di antaranya tak ditemukan di lembaga arsip film Simatek. Film ayahnya yang diproduksi pada 1970-an tak terarsipkan dengan baik. "Anaknya mau nonton film ayahnya tidak bisa. Dari 20 judul, saya baru bisa menonton dua film yang sudah dikonversi ke digital. Ini membuktikan pengarsipan film Indonesia kacau. Saya juga tidak tahu berada di mana sebagian karya ayah saya," ujar Anggy, Kamis (18/8) lalu, di Jakarta. Ia pernah berusaha mencari karya ayahnya di Hongkong dan Australia karena ada informasi karya ayahnya disimpan di sana. Sebagai sineas muda,