Hiasan Ornamen Dari Pohon Kayu Dengan Pola, Corak, Motif Ukiran, Kayu, Pohon, Ornamen, ukir, Pahat, Fungsional, hias, pola, Konstruktif, Corak, Motif, Estetika

Menerapkan Ragam Hias dari Bahan Kayu

Kegiatan Mengamati

1.Amatilah bentuk-bentuk ukiran kayu yang ada di sekitar Anda. Jika anda tidak menemukan ukiran tersebut, amatilah gambar-gambar ukiran kayu berikut.

Jenis Ukiran Dari Kayu

2.Kenalilah ragam bentuk dan corak pada ukiran kayu tersebut.

Kegiatan Menanya

Setelah mengamati ukiran kayu tersebut, rumuskanlah pertanyaan terkait hal-hal yang kamu amati. Lihatlah pertanyaan nomor 1 sebagai contoh.
1. Jenis ragam hias apa saja yang terdapat pada bahan kayu?
2. ____________________________________________________________________
3. ____________________________________________________________________
4. ____________________________________________________________________
5. Dan seterusnya.

Kemudian, jawablah pertanyaan-pertanyaan yang telah anda rumuskan tersebut. Anda dapat menjawabnya sendiri atau dengan bantuan teman atau guru.

BAHAN KAYU

Indonesia merupakan negara yang mempunyai hutan yang luas lebih kurang ada 4000 jenis pohon berkayu yang menyebar di seluruh Nusantara. Namun, dari jumlah tersebut belum semuanya dimanfaatkan untuk kerajinan, baru sebagian kecil saja yang lumrah digunakan untuk bahan baku sebagai kerajinan. Kau merupakan bahan baku yang sangat penting untuk diperhatikan dalam proses pembuatan suatu karya. Sebagai media untuk aplikasi ragam hias, kayu sangat memegang peranan yang penting dalam pengerjaan menggambar atau memahat ragam hias. Seiring dengan perkembangannya, penggunaan Jenis kayu untuk dipahat perlu disesuaikan dengan sifat serta warna kayu yang diharapkan tampilan hasilnya sesuai dengan rancangan. Jenis-jenis kayu yang biasa digunakan untuk pembuatan produk yang memiliki unsur hias, antara lain sebagai berikut.

No.
Jenis
Keterangan
1.
Kayu sono kembang (Pterocarpus indies)
Kayu ini banyak tumbuh dan berkembang di daerah Sumatera, Jawa, dan Maluku. Sifatnya lebih lunak dibandingkan dengan kayu sono keling, digunakan untuk pembuatan mebel kayu dan suvenir, warnanya muda dan mengarah pada warna merah sampai ungu.
2.
Kayu sono keling (,Dalbergia latifolia)
Kayu ini banyak tumbuh dan berkembang di daerah Sumatera, Jawa, dan Maluku. Kayu sono keling banyak digunakan untuk pembuatan perabot rumah tangga (mebel) karena dari sifatnya yang mudah dibentuk dan diukir. Warna kayu merah gelap dan mempunyai garis-garis hitam di atas permukaannya yang halus dengan arah serat lurus dan kadang berombak.
3.
Kayu jati (Tectona grandis)
Struktur kayu ini kuat dan tidak mudah retak, serta mudah untuk dibentuk dan diukir. Selain itu, cocok untuk pembuatan interior rumah dan mebel. Pohon yang banyak tumbuh di daerah Jawa, Sulawesi, dan Sumatera ini mempunyai sifat yang berbeda-beda sesuai daerah geografisnya. Kayu jati mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan kayu-kayu lain, baik dari strukturnya yang kuat, keindahan seratnya sangat bagus, mudah untuk diolah menjadi produk apa pun, terutama mebel sampai pada relief ukir kayu dengan tingkat kerumitan yang tinggi. Kayu ini memiliki warna cokelat kekuningan. Berdasarkan seratnya, kayu jati dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis.
  • Jati Sejati: warna cokelat keputihan hingga cokelat tua, kadang-kadang mengandung unsur ungu, merah, dan hitam.
  • Jati Kapur: seratnya mengandung bintik-bintik putih yang mengandung kapur.
  • Jati "Ri" (duri): memiliki banyak bintik-bintik mata kayu.
  • Jati Gembol: serat kayu berkelok-kelok membentuk pola tutul. Warnanya kecokelatan dan hitam.
4.
Kayu mahoni (Sweetenia mahogany)
Serat kayu padat, pola urat lembut, warna berkisar dari cokelat kekuningan hingga cokelat tua kemerahan. Banyak digunakan untuk mebel-mebel bergaya Eropa karena dari sifatnya yang mudah diukir dan dibentuk. Kayu jenis kayu termasuk ke dalam kayu yang tidak terlalu berat.
5.
Kayu jelutung (Dyera costulata)
Kayu ini biasa disebut kayu "meh" (Jawa), berwarna putih dan putih kekuningan dengan serat kayu lurus dan sedikit lunak, tetapi kekuatannya tidak mudah untuk dipatahkan. Kayu ini cenderung digunakan untuk pembuatan mebel lemari. Tumbuh di daerah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Palembang, Bangka, Jambi, Kalimantan, dan Jawa.
6.
Kayu ebony (Diospyros spp)
Memiliki serat yang lembut, lurus, dan sangat keras. Di Bali, kayu ini banyak digunakan untuk inlay dan craft untuk patung-patung yang berukuran kecil. Pada dasarnya, kayu ini tidak mudah untuk dibentuk, sehingga jarang digunakan untuk mebel yang meliuk.
7.
Kayu cendana (Santalun album)
Kayu cendana mudah untuk dibentuk. Warnanya cerah kekuningan dan putih dengan serat lurus berwarna cokelat. Pohon ini tumbuh di Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur.
8.
Kayu ulin (.Eusideroxylon)
Kayu ulin memiliki sifat yang mudah retak dan biasa digunakan untuk pembuatan mebel. Biasanya digunakan bukan sebagai bahan utama, tetapi sebagai bahan tambahan.
9.
Kayu sawo kecik
Seratnya sangat halus, warna cokelat kemerahan hingga berwarna cokelat tua.
10.
Kayu nangka
Seratnya banyak, berbintik putih karena banyak mengandung zat kapur. Warna kuning mengarah kecokelatan. Termasuk jenis kayu ringan dan biasa digunakan untuk mebel.
11.
Kayu renggas
Kayu ini seperti kayu nangka dengan serat lebih besar dan lebih berbobot. Kelebihan lainnya adalah kayunya lebih mengilap.
Namun, kebanyakan kayu yang sering dipergunakan untuk karya seni ukir adalah kayu mahoni dan kayu jati dengan alasan bahan yang mudah ditemukan, mudah dibentuk, mudah diukir, secara struktural sangat kuat, dan seratnya indah.

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Level Gerak Pada Tari, Level Tinggi, Level Sedang, Level Rendah, Pola Lantai Tari, Berpasangan, Kelompok

Teknik Membentuk, Teknik Cetak, Teknik Menganyam, Teknik Menenun, Teknik Membordir, Teknik Mengukir, Pengelolaan Sumber Daya Usaha,

Proses Pencetakan dengan Teknik Cetak Tekan, Proses Pembentukan dengan Teknik Cetak Tuang